Kepala Divisi Diklat Edukasi dan Rescue Komunitas Reptil Aspera,
Arbi Krisna Kumara mengakui daerah Sawangan dan Bojongsari merupakan daerah endemik ular. Keberadaan ular menurutnya lantaran di daerah tersebut masih banyak hutan.
“Kalau data ular yang kerap tertangkap malah seringnya terdapat di pemukiman padat. Kalau daerah Sawangan memang mudah menemukan ular,” paparnya.
Dia menjelaskan pada dasarnya ular takut kepada manusia. Ular hanya akan keluar jika dirinya merasa terganggu.
“Ketika menghadapi ular kuncinya jangan panik. Ular tidak muncul, jauh dari aliran air. Kalau ular sanca malah biasanya bersarang di loteng. sedangkan Kobra dia memang biasanya bisa masuk ke rumah,” ungkapnya.
Ia menambahkan jika ular sebenarnya bisa diusir dengan kayu. Tetapi jika memang mengancam nyawa, ular juga bisa langsung dibunuh.
“Pemahaman tentang menghadapi ular sebetulnya perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Saya juga tidak akan menyalahkan warga yang menemukan ular dan merasa terancam lalu membunuh ular,” tandasnya.
Sebelumnya, warga Perum Luri Bali, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari menemukan
ular python jenis kembang, sepanjang tiga meter.
Warga Perum Puri Bali, Ari mengatakan ular yang keluar dari sarangnya itu terjadi pada tengah hari. Menurutnya ular tersebut muncul setelah dua jam hujan deras turun.
“Ular sanca kembang warna kuning itu muncul di rumah salah satu warga. Kemudian saya dipanggil untuk dicek keberadaan ular itu. Selanjutnya saya panggil pihak keamanan komplek dan langsung ditangkap,” paparnya.
Dirinya menjelaskan kejadian ular yang muncul ke pemukiman warga bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya juga ada ular jenis kobra yang muncul ketika hujan deras.
“Ular Sanca sepanjang tiga meter baru kali ini ditemukan. Kalau sebelumnya di rumah saya pernah dua kali Kobra muncul,” pungkasnya.(mia)
Apakah itu kota kalian??
Arbi Krisna Kumara mengakui daerah Sawangan dan Bojongsari merupakan daerah endemik ular. Keberadaan ular menurutnya lantaran di daerah tersebut masih banyak hutan.
“Kalau data ular yang kerap tertangkap malah seringnya terdapat di pemukiman padat. Kalau daerah Sawangan memang mudah menemukan ular,” paparnya.
Dia menjelaskan pada dasarnya ular takut kepada manusia. Ular hanya akan keluar jika dirinya merasa terganggu.
“Ketika menghadapi ular kuncinya jangan panik. Ular tidak muncul, jauh dari aliran air. Kalau ular sanca malah biasanya bersarang di loteng. sedangkan Kobra dia memang biasanya bisa masuk ke rumah,” ungkapnya.
Ia menambahkan jika ular sebenarnya bisa diusir dengan kayu. Tetapi jika memang mengancam nyawa, ular juga bisa langsung dibunuh.
“Pemahaman tentang menghadapi ular sebetulnya perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Saya juga tidak akan menyalahkan warga yang menemukan ular dan merasa terancam lalu membunuh ular,” tandasnya.
Sebelumnya, warga Perum Luri Bali, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari menemukan
ular python jenis kembang, sepanjang tiga meter.
Warga Perum Puri Bali, Ari mengatakan ular yang keluar dari sarangnya itu terjadi pada tengah hari. Menurutnya ular tersebut muncul setelah dua jam hujan deras turun.
“Ular sanca kembang warna kuning itu muncul di rumah salah satu warga. Kemudian saya dipanggil untuk dicek keberadaan ular itu. Selanjutnya saya panggil pihak keamanan komplek dan langsung ditangkap,” paparnya.
Dirinya menjelaskan kejadian ular yang muncul ke pemukiman warga bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya juga ada ular jenis kobra yang muncul ketika hujan deras.
“Ular Sanca sepanjang tiga meter baru kali ini ditemukan. Kalau sebelumnya di rumah saya pernah dua kali Kobra muncul,” pungkasnya.(mia)
Apakah itu kota kalian??
0 Response to "Bikin Hebohh..!! 2 Daerah Di Kota Ini Ditetapkan Sebagai Kawasan Endemik Ular, Apakah Itu Kota Kalian???"
Posting Komentar