Foto Cut Meutia di Uang Seribu lagi-lagi tidak memakai Jilbab,
untuk apa di tampilkan di uang kalau tampilannya merendahkan Rakyat Aceh?,
Kami Seluruh Rakyat Aceh, meminta kepada Pemerintah Pusat untuk menggantikan Foto Cut Meutia di Uang tersebut.
Demi Allah, Kami Rakyat Aceh, Kami Utamakan Agama Allah.
Demi Allah, Wahai Rakyat Aceh, Janganlah menjual Agama Allah, demi kepentingan Hasrat kita.
Soal Cut Meutia tidak pakai jilbab di uang rupiah baru,
awalnya diposting di facebook Serambi Mekkah
Pasang Gambar Cut Mutia Tanpa Hijab di Pecahan Seribu, Wakil Rakyat Aceh Anggap itu Pelecehan
LANGSA – Meskipun Pahlawan Cut Mutia dijadikan sebagai gambar di pecahan uang Rp.1.000, tidak serta merta membanggakan warga Aceh di mana pahlawan itu berasal.
Bahkan sebagian orang menilai penempatan gambar Cut Mutia tanpa hijab di uang tersebut sebagai pelecehan terhadap Aceh.
Hal itu disampaikan Asrizal H Asnawi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh. Ia meminta kepada Bank Indonesia dan bank-bank di Aceh tidak mengedar uang baru pecahan Rp 1.000.
Menurut Asrizal, bila uang pecahan Rp 1.000 itu beredar, ini akan melukai proses penegakan hukum syariat Islam di Aceh.
“Uang itu juga merendahkan martabat perempuan Aceh,” kata Asrizal, Selasa (20/12/2016).
Asrizal menilai BI tidak cermat saat memilih foto untuk dijadikan gambar pada pecahan baru tersebut.
Hal ini juga dinilai Asrizal sebagai propaganda untuk melawan syariat Islam di Aceh.
Dengan beredarnya uang ini, maka perempuan di Aceh akan menilai pejuang Aceh itu tidak mengenakan hijab.
“Di saat kita memperjuangkan penegakan syariat Islam, Pemerintah Pusat malah mensosialisasikan hal yang terbalik. Ini jelas-jelas melecehkan Aceh dan sangat tidak sensitif,” kata Ketua Fraksi PAN DPR Aceh itu.
Dikutip dari AJNN, Asrizal menilai BI sebagai otoritas pengendali mata uang di negara ini tidak melakukan riset mendalam tentang sosok Cut Mutia sebenarnya. Karena di masyarakat Aceh, Cut Mutia dikenal mengenakan hijab.
Cut Meutia Tidak Berjilbab di Uang Rupiah Baru, Ini Penjelasan BI
Belum selesai dituduh mirip yuan, uang rupiah desain baru kembali diterpa isu miring. Kali ini, menyasar kepada para pahlawan yang terpampang di rupiah baru.
Salah satu yang ramai dibicarakan di media sosial (medsos) adalah foto pahlawan asal Aceh, Cut Nyak Meutia. Beberapa netizen menuduh foto Cut Meutia tidak sesuai gara-gara tidak memakai jilbab.
Menanggapi hal ini Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Suhaedi, mengatakan pemilihan foto pahlawan sudah melalui diskusi panjang dengan banyak pihak.
Salah satu yang ramai dibicarakan di media sosial (medsos) adalah foto pahlawan asal Aceh, Cut Nyak Meutia. Beberapa netizen menuduh foto Cut Meutia tidak sesuai gara-gara tidak memakai jilbab.
Menanggapi hal ini Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Suhaedi, mengatakan pemilihan foto pahlawan sudah melalui diskusi panjang dengan banyak pihak.
"Semua foto pahlawan, setelah diskusi panjang dengan berbagai pihak, kita mintakan persetujuan dan masukan dari ahli waris apabila ada yang lebih pas," kata Suhaedi ketika dihubungi detikFinance, Rabu (21/12/2016).
Ia menambahkan, semua pemilihan foto juga dilakukan dengan hati-hati. Pewarnaan dan pencahayaan juga diatur supaya terlibat lebih cerah.
"Semua dilakukan dengan hati-hati, misalnya perubahan foto seorang pahlawan supaya kelihatan lebih cerah dan bersemangat," katanya.
Selain Cut Meutia, pahlawan asal Aceh yang fotonya juga pernah terpampang di uang rupiah adalah Cut Nyak Dien. Pahlawan yang meninggal 1908 di Sumedang itu juga tidak memakai jilbab di pecahan Rp 10.000.
http://archives.portalsatu.com/news/foto-lokasi-wisata-sejarah-rumoh-cut-meutia/
Foto: Lokasi Wisata Sejarah Rumoh Cut Meutia
LHOKSUKON – Lokasi wisata sejarah Rumoh Cut Meutia yang berada di Desa Masjid Pirak, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara terlihat sepi pengunjung, Minggu 6 September 2015 sore.
Para pengunjung yang datang diwajibkan mengisi buku tamu. Untuk kendaraan roda doa dapat diparkir langsung ke dalam halaman Rumoh Cut Meutia dengan tariff parkir Rp 3ribu per sepeda motor. Sementara untuk roda empat (mobil) diparkir di luar pagar dengan tariff Rp 5ribu.
“Di sini kadang pengunjungnya cukup ramai, namun terkadang juga sepi. Ya beginilah, mungkin karena lokasinya yang jauh,” kata Muslem, 32 tahun, juru kunci Rumoh Cut Meutia saat ditemui portalsatu.com.
Beberapa pengunjung yang ditemui menyebutkan, mereka datang ke lokasi sejarah itu untuk sekedar melepas penat. Ada juga yang sengaja datang untuk memperkenalkan anaknya akan sejarah Aceh masa lampau. Pengunjung yang datang didominasi remaja yang sekedar datang untuk mengabadikan gambar (foto).
“Di sini tenang dan tidak berisik. Bosan juga jika setiap akhir pekan hanya ke laut saja. Sesekali bolehlah kemari. Hanya saja lokasinya cukup jauh dengan lintasan jalan banyak yang rusak,” ujar Ihsan, 24 tahun, salah seorang pengunjung dari Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.
Berikut foto-foto yang diabadikan portalsatu.com selama di lokasi:
Lukisan Cut Mutia yang dimodelkan oleh cucunya, Cut Nursiah |
Salah satu gambar di dinding rumah yang sudah luntur. |
Papan nama Rumah Cut Mutia |
Tugu di pekarangan Rumah Cut Mutia |
Kroeng, tempat penyimpanan padi. |
Jingki, penumbuk padi |
"Cut Meutia" Dari Kritikan Foto Tanpa Hijab Hingga Makam Yang Tersisih Di Hutan Belantara Aceh Utara
Cut Nyak Meutia salah seorang pahlawan Aceh yang kelahirannya di Keureutoe, Kecamatan Pirak Timu , Aceh Utara pada 1870 dan wafat di Alue Kurieng, Aceh Utara pada tanggal 24 Oktober 1910 yang juga Istri dari Teuku Chik Muhammad atau yang lebih dikenal dengan nama Teuku Chik Di Tunong yang Makamnya di Moen Geudong Lhokseumawe kini jadi perdebatan publik dan kontroversi terhadap penempatan fotonya di uang Rp 1.000 tanpa mengenakan hijap.
Bukan hanya itu, yang paling Sangat di sayangkan adalah pahlawan yang rela mengorbankan nyawanya demi membela rakyat dan bangsanya tersebut di saat melawan Belanda hanya dipamerkan nama hingga dikenal oleh dunia internasional, dan pernah di cantum fotonya di uang Republik Indonesia Rp. 10.000 pada tahun 1998, dan pada saat ini Desember 2016, gambar Cut Meutia dibubuhi di recehan uang Rp 1.000, namun makamnya yang tergeletak di hutan belantara Gampong Serdang Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara tersebut tak dirawat bahkan lintasan untuk di lalui sangat sulit. karena jalan yang berbatu karang, rusak dan ditutupi pepohonan yang tumbang.
Dikutip dari laman Serambinews.com, Selasa, 20 Desember 2016, Anggota DPRA dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Asrizal H Asnawi memprotes gambar pahlawan Aceh, Cut Meutia yang tidak mengenakan penutup kepala atau jilbab pada uang pecahan seribu rupiah.
"Kita di Aceh sedang menggalakan penggunaan pakaian dengan aturan syariat Islam dan penegakan hukumnya, jangan dilemahkan usaha tersebut dengan gambar sang pejuang tanpa penutup kepala," katanya, Selasa (20/12/2016).
Protes itu awalnya disampaikan melalui laman facebooknya atas nama Asrizal H Asnawi.
Selain menulis status yang bernada protes, Asnawi juga melampirkan uang pecahan seribu rupiah bergambar Cut Meutia yang baru dirilis oleh Bank Indonesia.
Dia berharap perbankan di Aceh tidak mengedarkan uang pecahan tersebut di wilayah Aceh. "Bantu Kami dalam proses penegakan hukum Allah di bumi Aceh," ujar politisi PAN ini.
Namun kita sangat mengharapkan, selain dikritik tentang hijab foto Cut Nyak Meutia, tetapi pemerintah harus fokus pada perawatan makamnya, terutama jalan ang harus diperbaiki
demi pengembangan sejarah yang akan mudah di lalui oleh masyarakat.(SA/TM)
0 Response to "FOTO ini membantah Cut Meutia Tidak Berjilbab di Uang Rupiah Baru ? "
Posting Komentar